Masyarakat Majemuk dan Dinamika Pendidikan Keagamaan (Kajian di Desa Putemata, Kolaka Timur)
Abstract
Abstrak
Indonesia sebagai negara bangsa ditakdirkan menjadi negara yang penuh kemajemukan. Hal ini menjadi komitmen para pendiri bangsa ketika berikrar menjadikan Indonesia sebagai simpul dari berbagai keragaman. Kesadaran ini sejatinya dalam menjalar ke seluruh tingkat masyarakat. Meskipun demikian, kemajemukan nasional ini mengalami ujian demi ujian untuk semakin menguatkan nasionalisme ke-Indonesia-an. Pada lingkup yang lebih kecil, masyarakat kita di pedesaan secara alamiah menunjukkan kesiapan hidup dalam keragaman. Mereka dapat hidup berdampingan dengan sesama mereka walaupun dengan latar belakang berbeda-beda. Kesahajaan dan kepolosan masyarakat kita di pedesaan sesungguhnya mengirim pesan bahwa kita dapat hidup rukun dan damai ketika kembali kepada semangat dasar persamaan dalam kemanusiaan. Tulisan ini melakukan pembacaan di Desa Putemata yang cukup majemuk dari segi komposisi penduduk, yang terdiri dari etnik Bali, Bugis, dan Tolaki. Realitasnya bahwa Desa Putemata dapat bergerak dengan baik dalam pembangunan meskipun memikul beban kemajemukan. Kajian berkisar pada tiga hal, yakni: kehidupan antar etnik di Putemata, Kehidupan keagamaan masyarakat Putemata, dan Pembinaan agama Islam masyarakat Putemata. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut: pertama, kehidupan antar etnik di Desa Putemata berjalan di atas prinsip-prinsip agama, tradisi, dan budaya masing-masing etnik yang mengajarkan kerukunan dan kedamaian; Kedua, kehidupan beragama maupun ekspresi keagamaan masyarakat Putemata berjalan tanpa hambatan berarti, karena berjalan di atas prinsip toleransi; Ketiga, pembinaan agama Islam di masyarakat Desa Putemata dilakukan oleh para tokoh agama dan mahasiswa yang melakukan pengabdian masyarakat.
Kata Kunci: Masyarakat Majemuk, Pendidikan Islam
Abstract
Indonesia as a nation state is destined to become a country full of pluralism. This became the commitment of the founders of the nation when it pledged to make Indonesia a knot of diversity. This awareness is true in spreading to all levels of society. Nevertheless, this national pluralism tested by examination to further strengthen Indonesian nationalism. In the smaller sphere, our rural communities naturally show the readiness to live in diversity. They can live side by side with their neighbors though with different backgrounds. The humbleness and innocence of our society in the countryside actually send the message that we can live in harmony and peace when returning to the basic spirit of equality in humanity. This paper reads in Putemata Village which is quite diverse in terms of population composition, which consists of ethnic Balinese, Bugis, and Tolaki. The reality is that Desa Putemata can move well in development despite the burden of pluralism. The study revolves around three things: inter-ethnic life in Putemata, the religious life of the Putemata community, and the promotion of the Islamic religion of Putemata. Using a qualitative approach, this study yielded the following findings: first, inter-ethnic life in Desa Putemata runs on the principles of religion, tradition, and culture of each ethnic group that teaches harmony and peace; Second, the religious life and religious expression of the Putemata society goes without any significant hindrance, as it goes above the principle of tolerance; Third, Islamic religion development in Putemata Village is done by religious leaders and students who do community service.
Keywords: Plural Society, Islamic Education
Full Text:
PDFReferences
Al Arifin, Akhmad Hidayatullah. "Implementasi Pendidikan Multikulutral dalam Praksis Pendidikan di Indonesia." Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi 1, no. 1 (2012).
Al-Qur’an, Yayasan Penyelenggara Penterjemah. "al-Qur’an dan Terjemahnya." Semarang: Toha Putra (1989)
Binawati, Ni Wayan Sariani. "Kajian Cerita Rakyat Bali Yang Mengandung Nilai Kearifan Lokal Sebagai Model Pendidikan Karakter." In Prosiding Seminar Nasional Kearifan Lokal Indonesia Untuk Pembangunan Karakter Universal 2015, pp. 114-119. 2018.
Budiwibowo, Satrio. "Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural." Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 4, no. 2 (2016).
Bungo, Sakareeya. "Pendekatan Dakwah Kultural Dalam Masyarakat Plural." Jurnal Dakwah Tabligh 15, no. 2 (2014)
Hamid, Abu. "Semangat Islam dalam Kebudayaan Orang Bugis-Makassar." Jurnal Jaffray 4, no. 1 (2006): 16-24.
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44357353
https://www.merdeka.com/peristiwa/kasus-tolikara-dan-aceh-singkil-catatan-hitam-toleransi-beragama-kaleidoskop-merdeka-2015.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia, diakses 14 Maret 2018
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pulau_di_Indonesia, diakses 14 Maret 2018
Latif, Yudi. "Revitalisasi Pancasila di Tengah Dua Fundamentalisme." Jurnal Dignitas 7, no. 2 (2011).
Miles, Matthew B., and A. Michael Huberman. "Analisis data kualitatif." Jakarta: UI Press, (1992)
Moleong, Lexy J. "Qualitative research methodology." Bandung, PT Remaja Rosdakarya, Year (2007).
Paikah, Besse. "Nilai Karakter Manusia Bugis dalam La Galigo Episode MulaRiulona Batara Guru Suatu: Kajian Hermeneutika." PhD diss., Pascasarjana, 2017.
Riyadi, Ahmad Ali, and M. Ag. "Studi Islam dan Radikalisme Pendidikan dalam Konteks Masyarakat Majemuk." Elpeduaem 3, no. 2 (2016)
Sairin, Weinata, ed. Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa: butir-butir pemikiran. BPK Gunung Mulia, 2002.
S Pettalongi, Sagaf. "Islam dan Pendidikan Humanis dalam Resolusi Konflik Sosial." Cakrawala Pendidikan 2 (2013).
Sugiyono, Prof. "Memahami Penelitian Kualitatif." Bandung: Alfabeta (2005).
Sukardja, Ahmad. Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945: kajian perbandingan tentang dasar hidup bersama dalam masyarakat yang majemuk. Penerbit Universitas Indonesia, 1995.
Syahrul, Syahrul. "Tanggung Jawab Sosial Pesantren: Studi pada Pondok Pesantren Al Munawwarah Pondidaha, Konawe." Shautut Tarbiyah 37, no. 23 (2017): 120-134.
Suparlan, Parsudi. "Masyarakat Majemuk dan Perawatannya." Antropologi Indonesia (2014).
Tarimana, Abdurrauf. "Kalo sebagai Fokus Kebudayaan Tolaki." Universitas Indonesia. Jakarta (1985).
Tilaar, Henry Alexis Rudolf, and Suratina Dhian Hapsari. Multikulturalisme: Tantangan-tantangan global masa depan dalam transformasi pendidikan nasional. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo), 2004.
Wekke, Ismail Suardi. "Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam muslim minoritas: pesantren Nurul Yaqin Papua Barat." Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar 5, no. 2 (2016): 26.
Wiratini, Gusti Ayu Ketut. "Nilai-Nilai Karakter Yang Terdapat Dalam Serat Wedatama." Jurnal Penelitian Agama Hindu 1, no. 2 (2017)
Zuhri, S. "Revitalisasi Pancasila" dalam Pancasila, Negara Kesejahteraan, dan Ketahanan masyarakat." Jurnal Dialog Kebijakan Publik, Edisi 2, Agustus (2011).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.