Manajemen Masjid Nurul Hayyu Dalam Membangun Kesadaran Shalat Berjamaah Di Desa Lakarama Keacamatan Towea Kabupaten Muna

Dita Nurmayanti

Abstract


Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Manajemen Masjid Nurul Hayyu Dalam Membangun Kesadaran Shalat Berjamaah Di Desa Lakarama Kecamatan Towea Kabupaten Muna dan kemudian menyajikan tiga rumusan masalah yaitu : (1) Bagaimanakah gambaran kesadaran melaksanakan shalat berjamaah di Desa Lakarama Kecamatan Towea Kabupaten Muna (2) Bagaimanakah manajemen Masjid Nurul Hayyu dalam membangun kesadaran melaksanakan shalat berjamaah di Desa Lakarama Kecamatan Towea Kabupaten Muna (3) Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam membangun kesadaran melaksanakan shalat berjamaah di Desa Lakarama Kecamatan Towea Kabupaten Muna. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan menangkap berbagai fakta melalui pengamatan di lapangan yang terjadi secara menyeluruh. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu (1) Reduksi data, (2) Display data, (3) Verifikasi data. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa (1) Pelaksanaan shalat berjamaah di Masjid Nurul Hayyu ini termaksut sudah baik, dan sudah mengalami peningkatan dari hari kehari sehingga masjid yang ada di kelurahan tersebut berfungsi sebagai mestinya. Peningkatan shalat fardhu secara berjamaah di Masjid Nurul Hayyu pertama, shalat dzuhur mencapai 13 jamaah, shalat ashar 16 jamaah. shalat maghrib 48 jamaah, dan shalat isya 41 jamaah. (2) Dalam membangun manajemen Masjid Nurul Hayyu tentunya dengan mengunakan fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan. Dan terdiri dari 5 kegiatan seperti pengajian sekali seminggu, majelis ta’lim, yasinan setiap malam jumat, kerja bakti di masjid dan kultum sesudah shalat. (3) Dalam membangun kesadaran melaksanakan shalat berjamaah tentunya mempunyai faktor penghambat dan pendukung yaitu Pertama faktor pengetahuan masyarakat yang masih rendah, utamanya pengetahuan tentang keagamaan, terutama tentang kewajiban shalat berjamaah serta shalat 5 waktu. Kedua, masyarakat yang memiliki sifat keras, sangat susah diluluhkan karena keegoisan yang dimiliki setiap individu contohnya tidak mau dinasehati karena tidak melaksanakan shalat. Ketiga, faktor kesibukan disebabkan karena kesibukan masyarakat yang mayoritas petani. Dan adanya dukungan dari jamaah yang ikut dalam mengajak masyarakat agar melaksanakan shalat berjamaah di masjid. faktor pendukung lainnya adalah tersedianya fasilitas Masjid yang memadai sehingga dapat digunakan dalam pelaksanaan shalat berjamaah Kata Kunci :Manajemen Masjid dan Membangun Kesadaran Shalat Berjamaah

References


E. Daftar Pustaka

Suhairi Umar, M. (2019). Pendidikan Masyarakat Berbasis Masjid . Yogyakarta : CV

Budi Utama.

Darojat dan Wahyudiana (2014). Memfungsikan Masjid Sebagai Pusat Pendidikan Untuk

Membentuk Peradaban Islam. Jurnal Islamadina, Vol. 13, No.2

Aisyah, S. (2013). Membangun Kekuatan Ekonomi Masjid (Studi Kasus Masjid

Muhammadiyah Padang). Jurnal Syariah, Vol. II, No. II, 2.

Lilam Kadarin Nuriyanto (2018). Pengaruh Pengelolaan Masjid Terhadap Pemberdayaan

Umat di Kota Surabaya. Jurnal Bimas Islam, Vol. 11. No. IV, 754.

Egidiasafitri, Dadang Kuswana, Yuliani. (2018). Pengelolaan Masjid Berbasis Kampus

dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Manajemen Dakwah,

Vol. 3. No. 4, 313.

Roni Angger Aditama, S. M. (2020). Pengantar Manajemen : Teori dan Aplikasi. Malang

: AE Publishing.

Moh. Yusup Saepuloh Jamal, Dkk (2019), Transformasi dan Optimalisasi Potensi Masjid

Daerah Ujung Utara Kabupaten Tasikmalaya, Wonosobo: Mangku Bumi.

Rois Mahfud. (2011). Al-Islam Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Erlangga. Abdul Aziz

Muhammad Azzam, Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. (2019). Fiqih Ibadah.

Jakarta: Amzah




DOI: http://dx.doi.org/10.31332/munazzam.v2i2.5319

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 AL-MUNAZZAM : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Manajemen Dakwah