Pemanfaatan Lahan Kosong sebagai Tempat Pemberdayaan Tanaman Apotik Hidup di Mandati II Wakatobi

Abstract

Kelurahan Mandati II di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi memiliki sejumlah lahan kosong non-produktif yang berada di sekitar pemukiman warga yang sejatinya merupakan aset penting. Pengabdian dalam pengembangan aset lahan non-produktif dilakukan dengan menggunakan metode ABCD (Asset Based Community Development). Metode ABCD merupakan suatu metode dalam pengembangan masyarakat dengan mengupayakan terwujudnya suatu tatanan kehidupan sosial dimana masyarakatlah yang menjadi pelaku dan penentu upaya pembangunan di lingkungannya yang seringkali disebut dengan Community-Driven. Metode ABCD dirasa tepat diterapkan karena berbasis aset yang selaras dengan potensi yang dimiliki di Kelurahan Mandati II, Metode ABCD memiliki enam tahapan yang meliputi; Discovery, Dream, Design, Define, Destiny, dan Reflection. Dengan menggunakan metode ini sangat membantu dalam proses terlaksananya pemanfaatan lahan di Kelurahan Mandati II sebagai tempat pemberdayaan tanaman Apotik hidup. Tanaman Apotik hidup merupakan tanaman obat yang dapat ditanam di sekitar rumah atau lahan kosong yang dapat memberikan banyak manfaat. Dalam pelaksanaan pengabdian mahasiswa membuat Apotik hidup dengan menanam sereh, kencur, kunyit, dan jahe. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberi pengetahuan baru bagi masyarakat agar dapat mengolah lahan yang awalnya kosong atau tidak terpakai menjadi lahan yang dapat menghasilkan dan mempunyai daya guna, yang dimana dengan terlaksananya kegiatan ini juga diharapkan ke depannya pemanfaatan lahan pekarangan menjadi lebih produktif dan bernilai ekonomis.