Analisis Potensi Program Studi Kimia Menuju Akreditasi Internasional oleh Royal Society Of Chemistry (RSC)
Abstract
Industrial Revolution 4.0 (IR 4.0) telah memberikan dorongan baru untuk transformasi pendidikan. Oleh karena itu upaya setiap Perguruan Tinggi (PT) untuk meningkatkan kualitas programnya menjadi sangat penting sehingga tetap relevan dengan perubahan zaman yang makin menantang. Salah satu upaya untuk medapatkan pengakuan terhadap kualitas pengelolaan PT melalui proses akreditasi baik secara nasional maupun internasional. Lembaga akreditasi internasional yang spesifik untuk Program Studi (PS) Kimia adalah Royal Society of Chemistry (RSC). Oleh karena itu perlu identifikasi kesiapan PS Kimia Fakultas Sain dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menuju akreditasi RSC. Data yang diperoleh berasal dari data angket yang disebarkan, wawancara langsung, studi pustaka, assesment lapangan dan Focus Group Discution (FGD). Data diolah dari berbagai sumber tersebut dan dianalisis. Hasil menunjukkan bahwa kondisi PS kimia juga dalam mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0 juga sangat kondusif baik dari sisi dukungan sumberdaya dengan kemampuan penggunaan teknologi informasi yang baik, kriteria akreditasi RSC pada beberapa kunci persyaratan utama telah dapat dicapai oleh PS Kimia, namun demikian perlu optimalisasi dalam beberapa faktor kunci lainnya khususnya aspek kurikulum dan Benchmarking. Namun perlu dilakukan lagi berbagai proses menuju akreditasi RSC seperti Identifikasi secara rinci beberapa aspek perbaikan kurikulum dan proses pembelajaran agar memenuhi kriteria akreditasi RSC, Evaluasi Belajar dan skill mahasiswa perlu mendapat perhatian khusus terutama dalam penerapan OBE (Output Base Education) serta Evaluasi praktikum secara menyeluruh sesuai standar RSC.
Full Text:
PDFReferences
Agbor, J.M. (2011). The Relationship between Customer Satisfaction and Service Quality: a study of three Service sectors in Umeå
Basri, SH. (2014). Urgensi Laboratorium Bki Dalam Pengembangan Kompetensi Mahasiswaa. Jurnal Hisbah, 11(1), 99-124.
Cheng, M. (2016). Quality in Higher Education Developing a Virtue of Professional Practice University of Wolverhampton, UK. 2016. Sense Publisher. Rotterdam/Boston/Taipei
Eyers, V. (2004). Guidelines for Quality in the Practicum. National Institute for Quality Teaching and School Leadership. Australian
Irwanto. (2006). Focused Group Discussion (FGD): Sebuah Pengantar Praktis. Jakarta: Yayasan OborIndonesia
Juhana, D, Mulyawan A. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan Jasa Pendidikan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Di Stmik Mardira Indonesia Bandung. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship. 9(1), 1-15
Kotler, P. (2000). Marketing Management 9th edition. New Jersey. Prentice Hall International. Inc
Rinda Hedwig., 2006. Monitoring dan Evaluasi Internal di Perguruan Tinggi yang telah menerapkan sistem penjaminan mutu. Jakarta: Graha Ilmu
Roto, (2020). RSC ACCREDITATION CRITERIA. Makalah acara Webinar Himpunan Kimia Indonesia (HKI) Pusat. Seminar Daring Ke-1 Himpunan Kimia Indonesia: Rekognisi Akreditasi Internasional.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta: Bumi Aksara
Suparno, Asmawati L. (2019). Monitoring Dan Evaluasi Untuk Peningkatan Layanan Akademik Dan Kinerja Dosen Program Studi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, 6(1), 88-97
Zhang, J. (2008). Expectancy and university academics’ motivation to participate in performance assessments (Masters’ thesis). University of Oslo, Norway. Retrieved from http://tutkielmat.uta.fi/pdf/gradu03128.pdf
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.