Menumbuhkan Motivasi Belajar dalam Rangka Perbaikan Hasil Belajar Peserta Didik
Abstract
Abstrak
Pembelajaran sebagai salah satu aspek khusus pendidikan dilakukan untuk melakukan perubahan peserta didik pada ranah kognitif, apektif, dan psikomotorik. Perubahan yang diperoleh peserta didik itu dikenal dengan hasil belajar, yang mencakup perubahan kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, perubahan yang nampak akibat proses belajar dapat dilihat dalam bentuk nilai-nilai pada ujian yang diselenggarakan guru secara reguler, dan bersifat jangka pendek. Secara kualitatif, perubahan yang ditimbulkan oleh proses belajar akan nampak pada cara berpikir dan perilaku peserta didik. Aspek ini berdimensi jangka panjang. Perubahan kuantitatif maupun kualitatif ini sangat penting bagi peserta didik sebagai tolok ukur tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Idealitas pembelajaran yang bertujuan merubah manusia harus ditopang oleh variabel-variabel sekolah lainnya. Guru menjadi ujung tombak dalam proses mengubah peserta didik dari satu kondisi ke kondisi lainnya yang lebih baik. Karenanya kompetensi pada aspek pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional tidak boleh hanya dalam wacana. Gerak langkah seorang guru harus menggambarkan kemapanan kompetensinya. Dengan modal itulah guru dapat merancang pembelajaran yang menyenangkan peserta didik, melakukan pengelolaan kelas yang menjamin tercapainya tujuan pembelajaran, memilih pendekatan yang tepat, memahami masalah yang dihadapi peserta didik, menggunakan teknologi pembelajaran terkini, dan mendesain sekolah yang kondusif bersama pimpinan dan komponen sekolah lainnya. Praktik guru yang demikian akan menumbuhkan motivasi belajar pada siswa, tidak hanya pada aspek ekstrinsik, lebih penting lagi adalah dorongan yang berasal dari kesadaran terdalam peserta didik. Bahwa belajar bukanlah semata-mata tuntutan lahiriah atau duniawi, tetapi merupakan kewajiban moral yang bersifat ruhani.
Kata Kunci: Motivasi, Hasil Belajar, Kompetensi Guru
Abstract
Learning as one of the special aspects of education is done to make changes to learners in the realm of cognitive, apektif, and psikomotorik. The changes that learners gain are known as learning outcomes, which include both quantitative and qualitative changes. Quantitatively, the visible changes due to the learning process can be seen in the form of values on the regular teacher-run, regular, and short-term examinations. Qualitatively, the changes generated by the learning process will appear in the way of thinking and behavior of learners. This aspect is of long-term dimension. This quantitative and qualitative change is very important for learners as a benchmark for achieving educational goals. The ideality of learning aimed at changing human beings must be sustained by other school variables. Teachers become the spearhead in the process of converting learners from one condition to another. Therefore competence in pedagogic, social, personality, and professional aspects should not be solely in discourse. The movement of a teacher's steps should describe the competence of the competitor. With that capital the teacher can design the learning that pleases the learners, manage the classroom to ensure the achievement of learning objectives, choose the right approach, understand the problems faced by learners, use the latest learning technology, and design a conducive school with the leader and other school components. The practice of such teachers will foster students' learning motivation, not only on the extrinsic aspect, more importantly the encouragement that comes from the deepest awareness of learners. That learning is not merely external or worldly demands, but it is a spiritual obligation.
Keywords: Motivation, Learning Outcome, Teacher Competence
Full Text:
PDFReferences
Catharina, Tri Ani. "Psikologi Belajar." (2006).
Departemen Agama, R. I. "al-Qur’an dan Terjemahnya." Semarang: Toha Putra (1989).
Danim, Sudarwan. Transformasi sumber daya manusia: analisis fungsi pendidikan, dinamika prilaku dan kesejahteraan manusia Indonesia masa depan. Bumi Aksara, 1995.
Dimyati, Mudjiono. "Belajar dan pembelajaran." Jakarta: Rineka Cipta (2006).
Hamalik, U. "Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar." Jakarta: Raja Grafindo Persada (1999)
Hamdu, Ghullam, and Lisa Agustina. "Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA di sekolah dasar." Jurnal penelitian pendidikan 12, no. 1 (2011)
https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/16/06/17/o8wpc7-ini-tantangan-sdm-yang-dimiliki-indonesia-saat-ini,diakses 01 April 2018
http://www.tribunnews.com/internasional/2018/04/20/tingkat-produksi-sumber-daya-manusia-indonesia-masih-sangat-rendah-saat-ini-dibandingkan-jepang, diakses 01 Mei 2018
http://dedi26.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html, diakses 02 April 2018
Indonesia, Presiden Republik. "Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional." Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia (2003).
Masni, Harbeng. "Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa." Jurnal Ilmiah Dikdaya 5, no. 1 (2017)
Nashar, Drs. "Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran." (2004).
Nasution, Noehi. "Psikologi pendidikan." Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1992).
Novianti, Nur Raina. "Kontribusi pengelolaan laboratorium dan motivasi belajar siswa terhadap efektivitas proses pembelajaran." Jurnal Pendidikan MIPA. Edisi khusus 1 (2011)
Prabu, A. A. A., and Raden Cahaya. "Perkembangan Taraf Intelegensi Anak." (1984)
Razi, Pakhrur. "Hubungan Motivasi dengan Kerja Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Virtual Laboratory di Kelas X SMAN Kota Padang." Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan 6, no. 2 (2013)
Rusman, M. Pd, and Riyana Cepi. "Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer." Bandung: Alfabeta (2012).
Sabri, M. Alisuf. Pengantar psikologi umum & perkembangan. Pedoman Ilmu Jaya, 1997.
Septiawan, Hendika. "Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyfull Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN Salatiga 01 Kota Salatiga." PhD diss., Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW, 2012.
Setiawan, I. G. A. N., and Gusti Agung Nyoman. "Penerapan pengajaran kontekstual berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas x2 sma laboratorium singaraja." Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2, no. 1 (2008)
Silalahi, Juniman. "Pengaruh iklim kelas terhadap motivasi belajar." Jurnal Pembelajaran 30, no. 2 (2008)
Slameto, Belajar. "Faktor-faktor yang mempengaruhi." Jakarta: Rineka Cipta (2010).
Sudirman, A. M. "Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar." Jakarta: PT. Grafindo Indonesia (2011).
Sudjana, Nana. "Penelitian proses hasil belajar mengajar." Bandung: PT. Remaja Rosdakarya (2009).
Sunarto, Hartono, and Agung Hartono. "Perkembangan peserta didik." Jakarta: Rineka Cipta (2008).
Syamsudin, Abin. "Psikologi Kependidikan." Bandung: Remaja Rosdakarya (2005).
Sjukur, Sulihin B. "Pengaruh blended learning terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa di tingkat SMK." Jurnal Pendidikan Vokasi 2, no. 3 (2012).
Uno, Hamzah B. "Teori motivasi dan pengukurannya." Jakarta: Bumi Aksara (2008).
Widoyoko, Eko Putro. "Analisis pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa." (2009).
Wulandari, Bekti, and Herman Dwi Surjono. "Pengaruh problem-based learning terhadap hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar PLC di SMK." Jurnal Pendidikan Vokasi 3, no. 2 (2013)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.