Dakwah Pemberdayaan Perempuan: Telaah Pemikiran Qasim Amin Tentang Kesetaraan Gender

Muhammad Haramain

Abstract


Artikel ini menguraikan pemikiran Qasim Amin tentang kesetaraan gender dalam perspektif dakwah pemberdayaan perempuan. Wanita dalam Islam sebenarnya mempunyai kedudukan yang tinggi, tetapi adat-istiadat yang berasal dari luar Islam mengubah hal tersebut, sehingga wanita Islam akhirnya cenderung memiliki kelas yang rendah dan terbelakang. Ide Muhammad Abduh inilah yang kemudian dikembangkan oleh Qasim Amin dalam karya-karyanya. Gagasan Qasim Amin banyak membahas reposisi wanita dalam bidang pendidikan, pemakaian hijab, dan kedudukannya dalam lingkungan keluarga. Bagi Qasim Amin, salah satu penyebab kemunduran umat Islam disebabkan oleh ketertinggalan kaum wanitanya. Pendidikan bagi wanita bukan hanya untuk kepentingan mengatur rumah tangga secara baik, tetapi lebih daripada itu untuk dapat memberikan didikan dasar bagi anak-anak mereka. Wanita tidak akan mencapai derajat atau eksistensi yang sempurna, jika selalu berada dalam keterpasungan dan mengikuti tradisi lama. Oleh karena itu, wanita perlu diberi kebebasan berkarya sesuai dengan fitrah dan petunjuk syariat. Pemikiran Qasim Amin menyangkut kedudukan wanita dalam kehidupan keluarga adalah dari segi perkawinan, poligami, dan talak. Selanjutnya, gagasan-gagasan Qasim Amin ini sejalan dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Keywords


Kesetaraan gender, Pemberdayaan perempuan, Dakwah, Qasim Amin

References


Amin Bik, Qasim. al-Mar’ah al-Jadidah. Ttp.; tp., t.th.

--------. Tahrir al-Mar’ah. Kairo : Dar al-Ma’arif, t.th.

Arsalan, Al-Amir Syakib. Li madza Taakhkhar al-Muslimin wa li madza Taqaddum Gairuhum, diterjemahkan oleh Moenawar Chalil dengan judul Mengapa Kaum Muslimin Mundur. Cet.VI; Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

Asmuni, M. Yusran. Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam. Cet. II; Jakarta: Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan, 1996.

Atabik, Ahmad, ‘Wajah Maskulin Tafsir Alqur’an: Studi Intertekstualitas Ayat-Ayat Kesetaraan Gender’, Palastren, 6.2 (2013), 299–322

Bahri, Syaiful. "Kontribusi Pemikiran Qasim Amin dalam Pembaruan Hukum Keluarga Islam." Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 6, no. 1 (2016): 15-28

Basri, Cik Hasan (Penyunting). Kompilasi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional. Cet. I; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an, 2005.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet.II; Jakarta: Balai Pustaka, 1989.

Hadi, Solikul, ‘Bias Gender Dalam Konstruksi Hukum Islam Di Indonesia’, Palastren, 7.1 (2014)

Al-Hasyimiy, Muhammad ‘Aliy. Syakhsyiyyah al-Mar’ah al-Muslimah Kama Yasyuguha al-Islam fi al-Kitab wa al-Sunnah, diterjemahkan oleh M. Abdul Ghoffar dengan judul Jati Diri Wanita Muslimah. Cet. I; Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1997.

Hamidah. "Gerakan Tahrirul Mar’ah Dan Feminisme (Studi Terhadap Kesetaraan Gender Dalam Islam)." Wardah: Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan 12, no. 1 (2011): 1-8.

Ibn Majah, Abiy ‘Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwiniy. Sunan Ibn Majah. Bairut: Dar al-Fikr, 1990.

Jamilah, Maryam. Islam and Modernism, diterjemahkan oleh A. Jannuri dengan judul Islam dan Modernisme. Surabaya: Usaha Nasional, 1990.

Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia. T.tp.: tp., t.th.

Muhammad, KH Husein. Fiqh Perempuan; Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender. LKIS PELANGI AKSARA, 2001., h.130

Mukhtar, Naqiyah. "M. Quraish Shihab, Menggugat Bias Gender “Para Ulama”." JOURNAL OF QUR'AN AND HADITH STUDIES 2, no. 2 (2013): 189-208.

Mustafa, Ibnu. Wanita Islam Menjelang Tahun 2000. Cet. IV; Bandung: al-Bayan, 1987.

Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Cet.IX; Jakarta : Bulan Bintang, 1992.

Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Cet. II; Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999.

Shadily, Hassan, et al. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: PT.Ichtiar Baru van-Hoeve dan Elsevier Publishing Projects, 1984. Atabik, Ahmad, ‘Wajah Maskulin Tafsir Alqur’an: Studi Intertekstualitas Ayat-Ayat Kesetaraan Gender’, Palastren, 6.2 (2013), 299–322

Gender, Telaah Ayat-ayat, ‘Tafsir Feminis M . Quraish Shihab ’:, 6.2, 473–94

Hadi, Solikul, ‘Bias Gender Dalam Konstruksi Hukum Islam Di Indonesia’, Palastren, 7.1 (2014), 25–46

Sa’dan, Masthuriyah, ‘Rekonstruksi Materi Dakwah Untuk Pemberdayaan Perempuan: Perspektif Teologi Feminisme’, Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender, 12.1 (2016), 37–48

Sholehah, Mar’atus, ‘Dakwah Untuk Pemberdayaan Perempuan Dalam Pembangunan Pertanian Di Perdesaan’, Jurnal Ilmu Dakwah, 38.2 (2019), 204–18

Siregar, Eliana, ‘Pemikiran Qasim Amin Tentang Emansipasi Wanita’, Kafaah: Journal of Gender Studies, 6.2 (2017), 251–73

Siregar, Nurkholijah, ‘Pemikiran M. Quraish Shihab Tentang Gender’, Hikmah, 14.1 (2017), 9

Tiemay, Helen (ed). Women’s Studies Encyclopedia. Vol I. New York: Green Wood Press, t.th.

Tim Penyusun, Hasil Diskusi FPI ke 16, tentang Aurat dan Jilbab, Tanggal 28 April 1988.

Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Gender: Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Paramadina, 2001.

Undang-undang Perkawinan (UU. No.1 Th 1974, PP No.9 Th 1975, PP No.10 Th 1983, PP No.45 Th 1990). Surabaya: Pustaka Tinta Mas, 1997.




DOI: http://dx.doi.org/10.31332/zjpi.v5i2.1403

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Muhammad Haramain

License URL: http://ejournal.iainkendari.ac.id/zawiyah

View My Stats