UJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA MELALUI SASTRA RAKYAT
Abstract
Tradisi bercerita sudah ada pada zaman prasejarah, sejak manusia belum mengenal tradisi menulis (niraksara). Tradisi ini dianggap sebagai media untuk menyampaikan ilmu dan pengetahuan lokal bagi komunitas sosial pemilik cerita itu. Pada konteks global saat ini, tradisi bercerita pun masih menjadi primadona sebagai bahan yang ampuh untuk mendidik dan menghibur. Pada konteks pembelajaran dan evaluasi bahasa lisan dan tulisan, sastra rakyat dapat dijadikan bahan uji kemahiran berbahasa yang aplikatif dan meyenangkan. Sastra rakyat dapat dijadikan wacana lisan dan tulis (reading teks) agar ditafsir dan dipahami dalam ujian kemahiran berbahasa, terutama pada seksi mendengar dan membaca.
Tulisan ini mendeskripsikan sastra rakyat sebagai suatu strategi dalam menyajikan wacana yang menyenangkan, mendidik, dan menguji kemahiran berbahasa seseorang. Usaha ini dapat dianggap sebagai upaya dokumentasi dan preservasi khazanah budaya lokal dan kesinambungannya dalam wacana budaya global. Sastra rakyat dapat menjadi alternatif lain dalam menyusun wacana uji kemahiran berbahasa karena di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan dan nilai-nilai budaya masyarakat etnik nusantara. Minimal, sastra rakyat dapat menjadi bahan uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI) pada tingkat daerah tempat sastra rakyat itu berasal.
Kata Kunci: Uji kemahiran berbahasa Indonesia, sastra rakya
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.