BUDAYA GOTONG ROYONG SEBAGAI MODAL SOSIAL POTRET MODERASI BERAGAMA DALAM KEGIATAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Mohammad Jauharul Arifin, Risa Nikmatus Saodah, Mahfud Anan, Bima Sakti, Irawan Irawan, Yusril Habir, Putriana Khusnul Khatimah, Sitti Nurul Maghfirah Kaso, Olivia Trizkimilenia, Laode Musaldin, Imelda Wahyuni

Abstract


Permasalahan utama yang dihadapi petani di Indonesia selain permasalahan lahan adalah permasalahan mengenai kelangkaan pupuk. Selama ini petani hanya mengandalkan pupuk subsidi dari pemerintah, sehingga seringkali terjadi keterlambatan, bahkan kekurangan pupuk yang dibutuhkan. Melalui kegiatan KKN Kolaborasi Nusantara Tahun 2021 dengan menggunakan pendekatan Community Based Participatory Resarch (CBPR) kami melakukan pendampingan masyarakat khususnya petani dengan mengadakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik. CBPR (community-based participatory research) adalah model penelitian yang memanfaatkan stakeholder internal atau eksternal sebagai upaya pendekatan kemitraan, dimana semua pihak bertanggung jawab dalam proses pendekatan penelitian. Semua mitra secara keseluruhan atau parsial telah berpartisipasi sesuai kemampuan. Sebab itu, tingkat partisipasi mitra dinilai dari proses akulturasi, FGD sampai simulasi. Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa selain menciptakan kemandirian petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk juga menjadi wadah dalam memupuk dan memperkuat kembali modal sosial masyarakat Mulyasari dalam bentuk budaya gotong royong yang telah lama terjalin.


Full Text:

1-14

References


Abdin, Maslan. “Kedudukan Dan Peran Warga Negara Dalam Masyarakat Multikultural.” JURNAL PATTIMURA CIVIC (JPC) 1, no. 1 (2020): 17–25.

Ahmad, Faizul Qomarullah. “Kesejahteraan Masyarakat Berbasis Modal Sosial Melalui Jimpitan (Studi Kasus Di RT 04 RW 02 Desa Kauman Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan).” IAIN PEKALONGAN, 2019.

Akhmadi, Agus. “Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia.” Inovasi- Jurnal Diklat Keagamaan 13, no. 2 (2019): 45–55.

Arif, Syaiful. “Pembuatan Pupuk Organik Berbahan Limbah Kotoran Sapi Untuk Meningkatkan Produktifitas Pertanian Warga Di Dusun Genuk Desa Snepo Kec Slahung Kab. Ponorogo.” InEJ: Indonesian Engagement Journal 1, no. 2 (2020).

Bintari, Pramudyasari Nur, and Cecep Darmawan. “Peran Pemuda Sebagai Penerus Tradisi Sambatan Dalam Rangka Pembentukan Karakter Gotong Royong.” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 25, no. 1 (2016): 57–76.

Dwiwati, D M, N Suparta, and IGSA Putra. “Dampak Teknik Penyuluhan Focus Group Discussion (Fgd) Terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap Dan Penerapan Pada Penyuluh Dan Peternak Sapi Bali Di Bali.” Majalah Ilmiah Peternakan 19, no. 1 (n.d.): 164202.

Effendi, Tadjuddin Noer. “Budaya Gotong-Royong Masyarakat Dalam Perubahan nSosial Saat Ini.” Jurnal Pemikiran Sosiologi 2, no. 1 (2013).

Muhammadun, Muhammadun. “Peran Gerakan ‘Sewu-Sewu’ Dalam Pembangunan Desa Dengan Berbasis Gotong–Royong.” Etos: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1, no. 1 (2020): 1–9.

Permana, Bayu Indra, and Agus Mursidi. “Peranan Tentang Nilai Gotong Royong Sebagai Bentuk Penerapan Sila Ke-Tiga Pancasila Di Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih Kab. Situbondo” Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan 8, no. 1 (2020): 13–20.

Rubaidi, Rubaidi, Hernik Farisia, and Fatikul Himami. “Moderasi Beragama Berbasis Potensi, Aset, Dan Budaya Masyarakat Lokal: Best Practice KKN Nusantara Dengan Pendekatan ABCD Di Kecamatan Sulamu, Kupang, NTT.” Kanzun Books, 2020.

Strand, Kerry J, Nicholas Cutforth, Randy Stoecker, Sam Marullo, and Patrick Donohue. Community- Based Research and Higher Education: Principles and Practices. John Wiley & Sons, 2003.




DOI: http://dx.doi.org/10.31332/insaniyah.v1i1.4582

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This journal was indexed by