KESEIMBANGAN TIGA KEKUATAN JIWA DALAM ETIKA IBNU MISKAWAIH: SOLUSI INTEGRATIF UNTUK PENDIDIKAN KARAKTER ISLAM KONTEMPORER
DOI:
https://doi.org/10.31332/elmaqra.v5i2.11739Abstrak
Pendidikan agama Islam kontemporer menghadapi krisis fragmentasi dalam pengembangan karakter peserta didik, di mana pengetahuan agama tidak sepenuhnya teraktualisasi dalam perilaku (knowing-doing gap). Penelitian ini menganalisis konsep pembentukan kepribadian Muslim menurut Ibnu Miskawaih sebagai solusi integratif terhadap permasalahan tersebut. Melalui pendekatan kualitatif dengan studi pustaka mendalam, penelitian menganalisis keseimbangan tiga kekuatan jiwa (Quwwah al-Nāṭiqah, Quwwah al-Ghaḍabiyyah, Quwwah al-Shahwiyyah) dalam framework etika Miskawaih. Temuan menunjukkan bahwa Miskawaih mengonseptualisasikan pembentukan kepribadian sebagai proses pedagogis berkelanjutan, bukan pemberian instan. Model keseimbangan tiga kekuatan jiwa Miskawaih menawarkan solusi integratif terhadap fragmentasi pengembangan kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ). Relevansi pemikiran Miskawaih terhadap PAI kontemporer terletak pada tiga dimensi: (1) konseptual, memberikan landasan filosofis mengatasi knowing-doing gap; (2) metodologis, mengintegrasikan pengembangan IQ-EQ-SQ simultan; (3) praktis, selaras dengan semangat kurikulum Merdeka Belajar dan tujuan membentuk insan kamil. Penelitian ini berkontribusi merekonstruksi etika klasik Islam menjadi framework aplikatif yang relevan dengan tantangan pendidikan modern, membuka peluang pengembangan kurikulum PAI yang holistik dan berkelanjutan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Febri Amin Nurrohman, Maragustam Siregar (Author)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.







