KONSTRUKSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH DALAM TAFSIR AL-AZHAR: SEBUAH ANALISIS WACANA KRITIS
DOI:
https://doi.org/10.31332/elmaqra.v5i2.11926Abstrak
Penelitian ini menganalisis bagaimana ideologi Muhammadiyah mempengaruhi penafsiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar melalui Critical Discourse Analysis (CDA) Fairclough. Menggunakan metode library research dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisis tiga ayat pilihan: QS. Ali 'Imran :104 (dakwah terstruktur), QS. Al-Baqarah :170 (rasionalisme dan anti-taklid), dan QS. Al-Ma'un :1-7 (amal sosial konkret). Temuan menunjukkan bahwa Hamka secara konsisten menggunakan diksi dan strategi wacana yang mencerminkan tiga dimensi ideologi Muhammadiyah: (1) organisasi terstruktur, (2) rasionalisme, dan (3) amal sosial konkret. Pada level tekstual, pilihan kata-kata seperti "sistematis," "terorganisir," dan "manajemen yang baik" menunjukkan bahwa dakwah adalah proyek kolektif yang memerlukan struktur organisasi. Pada level wacana, Hamka menggunakan strategi retorika untuk memberikan legitimasi Qur'anik kepada program dakwah Muhammadiyah. Pada level sosial-budaya, tafsir berfungsi sebagai medium untuk sosialisasi nilai-nilai organisasi kepada pembacanya. Ketiga dimensi terintegrasi dalam pola naratif konsisten: pemikiran rasional, organisasi terstruktur, aksi sosial konkret. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman tentang peran tafsir sebagai arena di mana makna agama dikontestasikan dan direkonstruksi sesuai kebutuhan kontekstual gerakan Islam modern. Implikasi penelitian relevan untuk studi tafsir, dialog antar-tradisi Islam, dan pendidikan religius di Indonesia.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Nijma Auliah Salsadilah, Indal Abror

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.







