PENALARAN MATEMATIS ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN YANG BERGAYA KOGNITIF IMPULSIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

Muhammad Syarwa Sangila, Sri Anandari Safaria, Iin Rizqy Rahayu, Asran Asran

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengungkap profil penalaran matematis siswa yang bergaya kognitif impulsif dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Subjek penelitian ini adalah dua orang siswa bergaya kognitif impulsif (satu laki-laki dan satu perempuan). Intrumen yang digunakan yaitu tes gaya kognitif, tugas pemecahan masalah dan wawancara. Setelah dilakukan analisis, disimpulkan bahwa penalaran matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika adalah: (1) memahami masalah: menyajikan pernyataan secara lisan tentang apa yang dipahami,  melakukan manipulasi matematika, memeriksa kebenaran argumen yang diungkapkan dan siswa laki-laki tidak dapat menyimpulkan tentang apa yang dipahami pada masalah; (2) membuat rencana pemecahan masalah: membuat gambar sebagai representasi dari masalah, melakukan manipulasi matematis saat memikirkan rencana pemecahan masalah, memeriksa kebenaran rencana yang dipikirkan dan tidak menyimpulkan apa yang dipikirkan dalam membuat rencana pemecahan masalah (3) melaksanakan rencana pemecahan masalah: menyajikan pernyataan secara tertulis yang telah dipikirkan, melakukan manipulasi matematika, menyatakan kebenaran apa yang ditulis dan tidak menyimpulkan hasil pemecahan masalah;(4) memeriksa kembali hasil pemecahan masalah: tidak melakukan manipulasi matematis saat memeriksa kembali hasil pemecahan masalah. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada guru untuk siswa yang bergaya kognitif impulsif, hendaknya diberikan perhatian khusus dengan sering memberikan latihan soal, langkah-langkah pemecahannya, serta mengarahkan agar tidak tergesa-gesa menyelesaikan soal.

 

Kata Kunci:    Gaya kognitif impulsif; penalaran matematis; pemecahan masalah  matematika


Full Text:

PDF

References


Alhojailan, M. I. (2012). Thematic analysis: A critical review of its process and evaluation. West East Journal of Social Sciences, 1(1), 39-47.

Bernard, M. (2015). Meningkatkan kemampuan komunikasi dan penalaran serta disposisi matematik siswa SMK dengan pendekatan kontekstual melalui game Adobe Flash CS 4.0. Infinity Journal, 4(2), 197-222.

Effendi, L. A. (2012). Pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(2), 1-10.

Fennema, E. & Hart, L. (1994). Gender and the JRME. Journal for Research in Mathematics Education, 25(6), 648-659.

Lestari, S. (2013). Proses berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah matematika open ended ditinjau dari kemampuan matematika siswa dan perbedaan jenis kelamin pada materi kubus dan balok. MATHEdunesa, 3(2), 1-4.

Murtiyasa, B. (2015). Tantangan pembelajaran matematika era global. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015.

Mudlofir, A. (2015). Profesionalisasi pendidik: mempertahankan norma kode etik dan menjawab tuntutan global. Seminar Bersama UINSA Surabaya dengan UUM Malaysia.

Nurdalilah, E. S., & Armanto, D. (2014). Perbedaan kemampuan penalaran matematika dan pemecahan masalah pada pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran konvensional di SMA Negeri 1 Kualuh Selatan. Jurnal Unimed, 6(2).

Polya, G. (1973). How to solve it (2nd edition). New Jersey: Princeton University Press.

Ramdani, Y. (2012). Pengembangan instrumen dan bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, penalaran, dan koneksi matematis dalam konsep integral. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1), 44-52.

Sani, R. A. (2013). Inovasi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sangila, M. S., & Anggo, M. (2017). Perbedaan hasil belajar matematika ditinjau dari kombinasi model pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi. Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 62-79.

Sumartini, T. S. (2015). Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 1-10.

Warli. (2010). Profil kreativitas siswa yang bergaya kognitif reflektif dan siswa yang bergaya kognitif impulsif dalam memecahkan masalah matematika. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pasca Sarjana Unesa.

Weaver-Hightower, M. (2003). The “Boy-Turn” in research on gender and education. Review of Educational Research, 73(4), 471-498.

Yenni, R. S. A. (2016). Analisis kemampuan penalaran matematis siswa SMP melalui model pembelajaran Numbered Head Together. Jurnal Prima, 5(2), 73-81.




DOI: http://dx.doi.org/10.31332/atdb.v12i1.1201

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Muhammad Syarwa Sangila

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexing:

 

Web
Analytics

View My Stats