No 1 (2013)
Vol. 6 No.1 Mei 2013
DOI: http://dx.doi.org/10.31332/am.v6i1Alhamdulillah, Jurnal al-Munzir Volume 6 Nomor 1, Mei tahun 2013 ini dapat terbit kembali sesuai jadwal yang ditetapkan. Pada edisi kali ini dimuat empat belas artikel yang ditulis oleh dosen STAIN Kendari.
Tema dakwah yang mengawali edisi kali ini dikemukakan bahasan mengenai pola dakwah pada masyarakat global yang ditulis
oleh Akhmad Sukardi. Dalam artikelnya, ia mengemukakan fakta globalisasi yang menjanjikan harapan dan manfaat, sekaligus
menyediakan hal-hal negatif, seperti: gaya hidup materialis, hedonistis, apatis, bahkan anarkis. Upaya yang harus dilakukan untuk mengantisipasi pengaruh negatif tersebut adalah dengan penguatan dan penanaman nilai agama dan budaya melalui pola dakwah kultural, ekonomi, dan politik. Karena itu, dalam artikel berikutnya yang ditulis Aminudin berjudul Dakwah di Indonesia dan Eksistensinya pada Era Modern, seorang da’i harus seorang fāhim dan khalūq agar dakwah tidak menjadi tontonan, tetapi harus menjadi tuntunan. Seorang da’i harus memahami Islam secara kāffah, bukan parsial sehingga bisa menyampaikannya secara kāffah juga sebagaimana yang dipaparkan oleh Asliah Zainal dalam artikelnya berjudul Religiusitas Kāffah dan Religiusitas Parsial pada artikel ketiga. Jika tidak, bukan saja dakwah tidak akan berhasil, tetapi juga bisa mengarah menjadi rutinitas tak bermakna, bahkan bisa mengantarkan seseorang mendapatkan kabura maqtan, lain ucapan lain perbuatan. Bahkan bisa sampai pada sikap nifāq ‘amalǐ seperti yang dikaji oleh Fatirah Wahidah dalam artikelnya berjudul Nifāq dalam Hadis Nabi Saw.
Selanjutnya, sebagai bagian dari upaya optimalisasi dakwah, penggunaan teknologi komunikasi dan informasi bagi da’i menjadi penting. Hal ini dikemukakan oleh Zulkifli M. dalam artikelnya berjudul Teknologi Komunikasi Massa Kontemporer dalam Perspektif Dakwah. Dalam aplikasinya di lapangan, dakwah juga penting mencermati teknik-teknik komunikasi yang dalam kajian manajemen organisasi disebut public relations dan human relations sebagaimana yang diuraikan oleh Sri Hadijah Arnus dalam artikelnya berjudul Public Relations dan Human Relations dalam perspektif Komunikasi.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam dakwah adalah aspek-aspek kultural daerah setempat yang memungkinkan dijadikan jembatan untuk melakukan akses dakwah di masyarakat sebagaimana hasil penelitian yang dipaparkan oleh Muh. Alifuddin dalam artikelnya berjudul Dakwah Berbasis Budaya Lokal, Telaah atas Nilai-nilai Dakwah dalam Folksong Orang Wakatobi.
Masih terkait dengan dakwah, Hasan Basri menulis artikel berjudul Pandangan Islam terhadap Sistem Demokrasi. Ia menjelaskan para da’i harus memahami bahwa umat Islam khususnya di Indonesia hidup dalam sistem demokrasi yang telah menimbulkan banyak kerusakan bahkan tidak jarang terjadi pengebirian ajaran agama. Hal itu terjadi karena dalam sistem demokrasi kedaulatan ada di tangan rakyat yang berarti rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi, baik untuk memilih aturan apa yang akan diterapkan, siapa penguasa yang akan berkuasa atas mereka maupun memilih apa yang dianggap bermanfaat bagi mereka. Asas ini tentu bertentangan dengan Islam yang menempatkan kedaulatan di tangan syara’.
Dalam edisi ini juga dimuat artikel yang membahas prinsip dasar dan metode pembelajaran bahasa Arab yang ditulis Jabal Nur; tentang dampak sosial penggunaan pestisida bagi petani persfektif sosiologi pedesaan oleh Mansur; etos kerja dalam Islam oleh Mashur Malaka; pemikiran tekstual Ibn Hazm yang dianalisis secara historis oleh Muh. Ikhsan. Terdapat juga artikel terkait dengan mengenal Allah dalam perspektif sufisme yang ditulis oleh Rahmawati; dan artikel tentang pola asuh dalam membentuk keterampilan sosial anak yang ditulis oleh Hadi Machmud.
Selamat membaca…!
Kendari, Mei 2013
Redaktur
Akhmad Sukardi